Selasa, 16 Agustus 2011

MUI: Jika Terindikasi Kena Ajaran Komar, Laporkan!

http://www.mui.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=518:mui-jika-terindikasi-kena-ajaran-komar-laporkan&catid=1:berita-singkat&Itemid=92

Sabtu, 16 Juli 2011 06:11

DEPOK - Seluruh jajaran pimpinan daerah Kota Depok turun tangan untuk menindaklanjuti dugaan penistaan agama yang diajarkan oleh Komunitas Milah Abraham (Komar). Sebab ajaran yang mencampurkan agama Islam, Yahudi, dan Nasrani itu dinilai sudah meresahkan.

Munculnya aliran Komar di publik terkait dengan laporan yang disampaikan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok oleh istri-istri para pengikut. Sedikitnya terdapat dua istri di daerah Cilodong dan Beji, yang mengeluhkan sikap suaminya yang selalu pergi tengah malam dengan alasan berdakwah.

Untuk mencegah dan mengatasi penyebaran aliran Komar, MUI meminta kepada masyarakat untuk segera melaporkan anggota keluarganya jika terindikasi menjadi pengikut Komar. Sekretaris MUI Khoirullah mengajak seluruh warga untuk waspada dengan aliran Komar yang berpotensi merusak kerukunan umat beragama.

"Kami meminta dan mengajak seluruh warga Depok, apabila ada anggota keluarganya yang terindikasi mirip seperti ajaran Komar untuk segera melapor kepada kami, itu menjadi tugas kami untuk melakukan pembinaan dan mengembalikan mereka sesuai norma agama," katanya kepada okezone, Jumat (15/7/2011).

Selain itu, kata dia, saat ini pihaknya tengah mengusulkan kepada ketua Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) untuk segera melakukan dialog serius. Dialog akan dilakukan bersama jajaran musyawarah pimpinan daerah (Muspida).

"Kami akan usulkan kepada ketua PAKEM, karena yang memimpin kan ketua MUI KH Dimyati, untuk segera menindaklanjuti Komar ini, nanti akan dibahas bersama Kementrian Agama, Pemkot, Kejaksaan, Kepolisian, dan Pengadilan," tandasnya.(okezone.com)


http://www.mui.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=518:mui-jika-terindikasi-kena-ajaran-komar-laporkan&catid=1:berita-singkat&Itemid=92

Suara Banyumas

12 April 2011

Ajaran Komar Menyimpang

  • Jika Dibiarkan Berbahaya
CILACAP - Kejaksaan Negeri Cilacap menyatakan ajaran Komunitas Millah Abraham (Komar) cenderung menyimpang dan jika dibiarkan berbahaya, karena akan menimbulkan keresahan di masyarakat.

Kepala Sub Seksi Sosial Politik Kejari Cilacap, Puji Zariat, di ruang kerjanya kemarin mengatakan setelah berdialog dengan pengurus Komar 22 Maret 2011 diketahui komunitas tersebut menerapkan ajaran Alqiyadah Al Islamiyah.

Dikatakan, adapun ajaran Alqiyadah yang diadopsi meliputi anggotanya tidak wajib shalat lima waktu, tidak wajib puasa ramadhan, dan tidak mengenal rukun Islam.

"Kami berharap semua pengikut Komar sadar dan kembali ke agama masing-masing. Agar tidak menimbulkan permasalahan lebih besar, mereka tidak boleh berkegiatan secara terbuka," ujarnya.

Terkait wacana pembubaran Komar, dia mengatakan belum bisa memastikan. Pihaknya terus berkonsultasi mengenai keberadaan komunitas tersebut dengan Kejaksaan Tinggi Jateng di Semarang.

Ditambahkan, berdasar pengakuan pengurus, selain di 13 kota dan kabupaten di Jawa Tengah, kemungkinan Komar telah berkembang di beberapa provinsi lain termasuk di luar Jawa.  
Tak Takut Anggota Komar, Marliah, mengatakan tidak sedikit pun merasa takut setelah komunitas tersebut dicap menyimpang oleh berbagai kalangan di Cilacap.
Warga Jalan Blanak RT 06 RW 02, Kelurahan Cilacap, Kecamatan Cilacap Selatan, itu mengaku ikut komunitas tersebut atas ajakan anaknya. Setelah bergabung dengan Komar putrinya menjadi baik.

"Putri saya dulu nakal sekali, namun sejak menjadi anggota Komar perilakunya sangat baik, rajin beribadah dan jujur. Anehnya kenapa komunitas yang mengajarkan kebaikan semacam itu dilarang," tanya Marliah.

Dia mengungkapkan, dulu juga menjadi pengikut aktif Alqiyadah Al Islamiyah namun ketika di Komar dia hanya anggota pasif. Semua ajaran diperoleh dari putrinya.

Dia menyatakan masih beragama Islam dan tidak mempermasalahkan jika dua putrinya harus pindah ke Agama Kristen Protestan gara-gara ikut Komar. Menurutnya, semua agama itu sama.(H58-17)

Senin, 18 Juli 2011

Janji Kristen Masuk Komar

Atas Nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Saya Berjanji
1. Saya menyatakan janji ini kepada Allah disaksikan oleh penyampai risalah Allah yang bertanggung jawab (Ulangan 29:9-13)
2. Saya menyatakan janji ini secara sadar dan sungguh-sungguh ikhlas tiada paksaan dari siapapun juga (1 Petrus 5:1-3)
3. Saya menyatakan iman kepada Allah dan Rasul-Nya serta meninggalkan segala bentuk pengabdian selain kepada Allah dan sanggup mengemban tugas sebagai penyampai risalah Allah untuk mengajak manusia menegakkan jalan kebenaran di bumi allah (Yohanes 15:1-17, Matius 10:5-8, Matius 12:17-21)
4. Saya tidak akan mencuri, tidak akan berzinah, tidak akan membunuh, tidak akan berdusta dan tidak akan berbuat durhaka terhadap ajaran Allah. (Keluaran 20:1-17)
5. Saya siap menerima bimbingan dari penyampai firman Allah yang menjadi Pembina saya. (Kisah Para Rasul 8:30-31)
6. Kiranya Allah membenarkan janji yang saya nyatakan ini, serta membimbing saya menjadi ummat yang diberkati-Nya (Matius 9:35-38)
7. Segala puji bagi Allah, Tuan Semesta Allam, Allah Abraham. (Matius 22:32, Kejadian 13:14, Kejadian 17:1-8, 15-21, Matius 3:9-10).

Rabu, 15 Juni 2011

RAPAT KOMAR

Tempat : DPK
Pembicara : 1. Ka Bidik DPK 2. Waka Bidik DPK Peserta : Bidik C01-C09, C07 (terlambat 15 menit dengan alasan kendaraan bermasalah)
Tidak hadir:
C01 (tidak ada kabar) C02 (tidak ada kabar dari Bidik DPC dan tidak ada yang menggantikan). C09 Bidik sedang kerja dan digantikan oleh Ka DPC.
Atas Nama Allah Yang Maha Pengasih Dan Maha Penyayang


Arahan Ka Bidik DPK
 Rapat Bidik DPK-DPC adalah sebagai wujud pembinaan dan koordinasi antara DPK dan DPC sebagai bentuk kita membayinatkan ayat-ayat Allah.
 Pada saat melafaskan janji pengurus kita harus semangat, kepala jangan menunduk, pandangan menghadap kepada pimpinan.
 Pada saat Bina bidik yang pertama pembahasan pada pola pendidikan, pada hari ini kita akan membahas teknis di lapangan/pengawalan peserta.

Pembahasan
C01 tidak hadir
C02 Sejarah : (tidak ada penjelasan dari DPC karena tidak ada yang hadir)
C03 Dikdas : untuk keilmuan lancar sudah mencapai Persaksian bagian 2, pemateri tidak ada kendala bergantian pengurus DPC.
Sejarah : Bidik belum mengetahui kondisi peserta. Informasi dari DPK, kedua peserta ini sudah fix secara administrasi.
Dikmen : Bidik belum mengetahui kondisi peserta.
EdE juz 29 : -
C04 Bidik belum mengadakan agenda di DPC, jadi pengawalannya kurang maksimal.
Dikdas : - Sejarah : diazamkan untuk mengikuti event dari Bidik DPC.
Dikmen : -
C05 Dikdas : (1) dari segi pemateri sampai Persaksian bag 2. (2) satu bulan ini baru mendapatkan keilmuan 1 (satu) kali.
Sejarah : -
Dikmen : -
EdE juz 29 : - C06 Dikdas : Bidik DPC mengusulkan Sita untuk Dikdas bulan Juni, peserta terkendala masalah pasangan yang belum persaksian, keilmuan sudah selesai dan masih diulang karena keilmuan belum dapat dipahami. Sejarah : terkendala administrasi untuk mengikuti event Sejarah, solusi di bantu oleh pengurus DPC.
Dikmen : kondisi masih dapat dikendalikan dan belum ada permasalahan.
EdE juz 29 : -
C07 Dikdas : Bidik DPC belum mengetahui kondisi peserta karena masih kurang aktif dalam pengawalan.
Sejarah : diusulkan mengikuti Sejarah bulan bulan ini. Dikmen : diusulkan untuk mengikuti Dikmen bulan Juni.
EdE juz 29 : -
C08 Dikdas : -
Sejarah : -
Dikmen : untuk pengawalannya diagendakan keilmuan Pasca Dikmen, pemateri Ka DPC atau Sekretaris DPC. Untuk hadir agenda keilmuan sering terkendala pekerjaan.
EdE juz 29 : terkendala administrasi.
C09 Bidik DPC belum aktif dalam pengawalan dan agenda.
Dikdas : - Sejarah : masih dalam pengawalan, diutamakan administrasi hari Selasa sudah dikirim ke DPK.
Dikmen : -
EdE juz 29 : pengawalannya diagendakan untuk keilmuan.  Pendidikan Sejarah. Orang yang mengikuti pendidikan sejarah harus sudah mendapatkan materi tentang Injil, bidik DPC harus mengawal peserta sampai mengikuti event tersebut. Setelah mengikuti event diharapkan peserta dapat memahami konsep Nabi Rosul.
 Pendidikan Menengah. Bidik DPC mengecek perkembangan peserta setelah mengikuti event dikmen, indikator keberhasilannya adalah peningkatan 6 program.
 Bidik DPC diharapkan mampu melihat kondisi warga secara keilmuan dan kedepan harapannya mampu mengusulkan warganya untuk mengikuti event-event pada bulan selanjutnya.
 Bidik DPC harap mengecek hafalan Janji yang pertama yang lama maupun yang baru dan janji KOMAR.


SEGALA PUJI BAGI ALLAH TUAN SEMESTA ALAM ALLAH ABRAHAM

Minggu, 12 Juni 2011

MUI Diminta Tegas Soal Milah Abraham

Sumber : http://atjehpost.com/nanggroe/hukum/1000-mui-diminta-tegas-soal-milah-abraham...

BANDA ACEH – Pemerintah Aceh meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempertegas fatwanya menyangkut ajaran Millah Abraham. Ulama di Aceh sendiri telah menyatakan bahwa Milah Abraham adalah aliran sesat, yang bukan merupakan bagian dari agama Islam.

Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar mengatakan, memang MUI telah mengeluarkan fatwa kategori aliran sesat. Namun kata dia, MUI tidak mengeluarkan daftar nama-nama aliran yang bertentangan dengan ajaran islam.

“MUI supaya merevisi fatwa tersebut, dan langsung menyebutkan nama aliran yang sesat, biar jelas keputusan hukum, dan polisi bisa untuk menindaknya,” kata Nazar, Selasa (5/3).

Berdasarkan keputusan bersama 37 instansi pemerintah Aceh, yang melakukan pertemuan di ruang Wakil Gubernur Aceh, Selasa siang, Millah Abraham resmi dinyatakan sesat dan dilarang menyebarkan alirannya di Aceh. Dari pertemuan itu diketahui bahwa ajaran tersebut mulai masuk ke Aceh sejak tahun 2007, dan mempunyai ratusan pengikut.

Menurut Nazar pertama sekali ajaran Millah Abraham terditeksi di Bireun. Belakangan ajaran ini mulai menyebar dan berkembang di beberapa kota, termasuk Banda Aceh. “Sasaran mereka sekarang anak-anak pintar. Mereka mudah terpengaruh karena kurang mampu dalam hal agama, dan ekonomi,”ujarnya.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Ismail Yacob, menjelaskan, Ajaran Abraham diartikan pengikutnya sebagai ajaran agama dari nabi Ibrahim. “Mereka membaurkan semua aliaran di sini, ajaran nabi Musa, Ibrahim, dan nabi Muhammad juga. Kajiannya Kitab Taurat, Injil, kemudian Quran. Mereka mencampurkan semuanya itu,” jelasnya.

Pemerintah Aceh berharap mereka yang telah sesat itu dapat segera bertaubat dan kembali ke ajaran islam yang benar. Pemerintah Aceh juga telah menyiapkan pasantren untuk meluruskan kembali ajaran islam yang sesuai dengan Al-Quran dan hadist.

“Kepada mereka semua, kita harapkan kembali ke agama yang benar, Kita siap menerima mereka untuk kemudian kita beri pembinaan,” kata Nazar.

Sumber : http://atjehpost.com/nanggroe/hukum/1000-mui-diminta-tegas-soal-milah-abraham...

Awas ! Millah Abraham Merambah ke Unhas

Sumber : http://www.identitasonline.net/2010/06/awas-millah-abraham-merambah-ke-unhas....

Aliran kepercayaan baru mencuat di Unhas. Aliran itu diduga menyesatkan. Untung, penyebarannya cepat diamputasi.

Beberapa tahun lalu, media massa diwarnai dengan munculnya aliran kepercayaan yang bernama Millah Abraham (MA). Aliran ini dianggap sesat karena sejumlah ajarannya tidak sesuai dengan syariat Islam. Salah satu ajaran MA yakni tidak mewajibkan pelaksanaan sholat lima waktu dan Sholat Jumat. Mereka juga tidak meyakini hadits Nabi Muhammad SAW, dan beranggapan bahwa akan muncul nabi baru bernama Ahmad Musadek.

Ajaran ini didasari keyakinan bahwa umat manusia sekarang berada dalam zaman Makkiyah atau zaman penantian pemimpin. Ajaran yang disebarkan Nabi Muhammad SAW dianggap masih memiliki banyak kekurangan. Sehingga Islam membutuhkan sistem baru yang akan dipimpin oleh pemimpin baru. Konon, pemimpin baru tersebut adalah Ahmad Musadekh. Pemimpin Milah Abraham ini hingga sekarang masih mendekam dalam Lembaga Pemasyarakatan (LP) di Jakarta.

Tak disangka, aliran ini telah merambah ke Unhas sejak 2009 lalu, dan telah menjaring beberapa mahasiswa. Awal terciumnya aliran ini berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), khususnya di Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (Himahi). Di dalam Himpunan inilah MI (inisial), salah seorang mahasiswa angkatan 2006 yang telah menganut aliran MA menyebarkan aliran itu kepada teman-temannya, terutama kepada mahasiswa baru angkatan 2008. Hasilnya delapan orang mahasiswa angkatan 2008 berhasil terjaring.

Mereka direkrut melalui proses pembaiatan. Pembaiatan dilakukan dengan pembacaan ayat Al-quran, dan pemberian siraman rohani bahwa dunia itu dalam keadaan membutuhkan sistem yang lebih bagus. Dalam proses pembaiatan itu mereka diberi nama baru. Kala hari ketika proses ini berlangsung dianggap sebagai hari kelahiran mereka.
LD (inisial) salah satu Anggota Himahi yang pernah mengikuti aliran MA mengakui, tertarik menganut ajaran ini setelah mengikuti pertemuan-pertemuan dan kajian yang diselenggarakan di sekitar kampus. Yang mengejutkan, kajian aliran ini sudah sampai ke himpunan. “Saya mengikuti pertemuan pertama Milah Abraham di Gedung Radio Republik Indonesia (RRI) yang diikuti sekitar 400 orang dari berbagai kalangan termasuk mahasiswa dari Unhas,” ungkap Mahasiswa Fisip Angkatan 2008 Jurusan Hubungan Internasional ini.

Lebih lanjut LD menjelaskan, “memang masuk akal, setelah membaca surat dalam Al-Quran memang tidak diwajibkan untuk sholatt lima waktu. Dari surat itu saya mulai menekuni ajaran ini.” Merasa resah, pengurus Himahi tidak tinggal diam. Atas saran dari beberapa temannya, Ketua Himahi, Hasrul, membentuk tim untuk melakukan investigasi terkait aliran ini.

Dialog pun diadakan. Himahi membuka forum dan mendatangkan Pengurus Majelis Pencinta Mushallah (MPM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Makassar untuk melakukan diskusi dengan lima penganut kepercayaan MA, serta tiga orang mantan penganut ajaran ini. Diskusi dilaksanakan di koridor depan Sekretariat Himahi, Rabu (12/5).

Hasil dari forum selama tujuh jam ini menyebutkaan, ajaran yang dianut tersebut tergolong sesat. Karena banyak yang menyimpang. Ajaran ini berangkat dari salah satu surat dalam AL-Quran tentang cara beribadah. Sehingga di dalam forum muncul pertentangan bagaimana sebenarnya beribadah dengan benar. Setelah diskusi usai, para penganut Aliran MA yang hadir dalam forum tersebut pun ditaubatkan.

“Untuk antisipasi, sementara yang sudah dinyatakan keluar dari aliran ini, kami rangkul dan diberikan pengajaran tentang Islam. Karena kami yakin, mereka adalah orang-orang yang mau belajar tentang agama. Namun yang ia dapatkan adalah hal yang keliru,” ujar Khaerul Arifin Ketua MPM saat ditemui di Masjid Kampus Unhas, Selasa (25/5).

Hasrul selaku ketua Himahi mengambil tindakan tegas dengan menonaktifkan lima orang anggota himpunan yang masih kukuh dengan pendapatnya sehabis forum yang membahas ajaran MA tersebut. Kasus ini pun dilaporkan ke MUI dan Kepolisian, dan hingga saat ini kasusnya masih ditangani pihak kepolisian. “Kami takut ajaran tersebut disebarkan melalui himpunan, karena mereka melakukannya atas nama himpunan,” tegas Hasrul saat di temui di Himahi, Selasa (25/5).(Mai/Nay) Sumber : http://www.identitasonline.net/2010/06/awas-millah-abraham-merambah-ke-unhas....

Untitled

Sumber : http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/04/23/14304/ratusan-jemaat-sek...

BANDA ACEH (voa-islam.com) – Ratusan murtadin bertaubat masuk Islam secara massal, menyatakan keluar dari sekte sesat Millah Abrahaam yang mengamalkan ajaran oplosan Al-Quran dan Bibel.

Sebanyak 139 pengikut Millah Abraham, ajaran yang sudah divonis sesat, berikrar kembali ke ajaran Islam di Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Mereka dinilai sudah murtad dari Islam dan disyahadatkan secara massal.

Syahadat dilakukan sebelum berlangsungnya shalat Jumat, dipimpin oleh Teungku Muslim Ibrahim, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh dan disaksikan ratusan warga.

Pengikut Millah Abraham sebelumnya diamankan di Mapolresta Banda Aceh. Mereka dibawa ke Masjid Raya Baiturrahman dengan lima truk polisi dan dikawal ketat aparat. Setelah bersyahadat, mereka diizinkan kembali ke rumahnya, kecuali petinggi Millah Abraham.

Syahadat dimulai dari pimpinan Millah Abraham di Aceh, Zainuddin M Saleh. Di depan pengikutnya, dia berikrar dengan kesadaran penuh kembali ke Islam dan mengaku menyesal tekah berdakwah tentang aliran Millah Abraham.

“Saya sadar apa yang saya dakwahkan selama ini adalah salah. Kami mohon ampun kepada Allah,” kata Zainuddin di Masjid Baiturrahman, Jumat (22/4/2011).

Menurut dia, ajaran yang dia sebar itu berpedoman kepada Injil, Zabur, Taurat dan Al-Qur'an. Dia mengaku terpengaruh ajaran itu setelah diajarkan oleh seseorang dari Jakarta.

Pria yang sudah 23 hari ditahan di Mapolresta Banda Aceh atas tuduhan penistaan agama ini menambahkan, dirinya diberi beberapa buku yang mengupas isi kitab-kitab suci tersebut.

Selama di penjara, Zainuddin rajin shalat Tahajud dan shalat Istikharah untuk memohon jalan keluar kepada Allah. Setelah Istikharah, dia mengaku badannya panas. Dia bermimpi bahwa apa yang didakwahkannya selama ini sesat dan melenceng dari Al-Qur'an dan hadits.

Sementara itu Kapolresta Banda Aceh Kombes Armensyah Thay mengatakan, Zainuddin sebagai pimpinan Millah Abraham tetap diproses sesuai hukum. Dia dijerat Pasal 156 KHUPidana tentang pendustaan agama.

Menurut Armensyah, pengikut Millah Abraham di Aceh mencapai 334 orang, namun sebagian besar lainnya sudah lebih dulu kembali ke Islam. Ajaran ini mulai aktif sejak 2008 melalui dakwah dan diskusi di warung-warung kopi. [taz/okz]

Sumber : http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/04/23/14304/ratusan-jemaat-sek...

Millah Abraham Gunakan Uang Sebagai Strategi Penyesatan

Sumber : http://harian-aceh.com/2011/04/29/millah-abraham-gunakan-uang-sebagai-strateg...

Sigli | Harian Aceh – Jaringan Millah Abraham menggunakan uang sebagai strategi menjalankan misi penyesatan masyarakat Aceh. Dana itu diduga berasal dari zionis Yahudi.

Hal ini diungkapkan Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Pidie, Drs Tgk H Muckhtar A Wahab saat ditemui Harian Aceh, di kantornya, kemarin.

“Hasil investigasi kami, ternyata mereka mengunakan uang sebagai tawaran kepada pengikutnya,” ujarnya.

Menurutnya, dana yang digunakan untuk misi penyesatan itu bersumber dari pihak Yahudi. “Mereka masuk ke Aceh pascatsunami dengan misi kemanusiaan. Mereka (Yahudi) sampai kapanpun tidak akan senang sebelum menyesatkan kaum muslim,” tegasnya.

Tgk Muchtar menjelaskan, iming-iming uang tersebut diberikan kepada pengikut, jumlahnya bervariasi dari jutaan sampai puluhan juta, sehingga masyarakat yang hidup dalam kemiskinan mudah terpengaruh. Saat menawarkan masuk dan percaya ajaran mereka, masyarakat dijanjikan biaya hidup.

“Ini hasil yang kita peroleh setelah mewawancarai pengikut aliran tersebut di Laweung, seperti Hamzah, 24. Setelah masuk aliran Millah Abraham, Hamzah mendapatkan dana Rp15 juta/bulan,” jelasnya.

Kini, jelas Abon, pihak MPU sudah menitip Hamzah Tgk Azhar untuk dibina di pesantren Laweung. “Hamzah sedang dibina di pasantren Tgk Azhar di Laweung,” jelasnya.

Menurut Abon Muchtar, Millah Abraham punya tiga target memuluskan misi pendangkalan aqidah islam. Ketiga target tersebut ditujukan pada pemuda dan intelektual seperti mahasiswa, masyarakat miskin serta segolongan orang kaya. Golongan tersebut menurut mereka mudah dipengaruhi.

Saat menjalankan misi penyesatan, terang Abon, jaringan Millah Abraham tak hanya mengandalkan uang saja, tapi juga memanfaatkan jaringan yang terpengaruh penggunaan narkoba. “Ini berdasarkan investigasi dari pihak kepolisian yang disampaikan dalam rapat koordinasi dengan pihak kami, Selasa (19/4) lalu,” katanya.

Ajaran Millah Abraham, tambah Abon Teupin Raya ini, memilih meringankan pengikutnya dalam urusan ritual keagamaan seperti tidak adanya kewajiban melakukan shalat maupun puasa. “Ini juga turut membuat aliran ini mudah diterima oleh masyarakat,” jelasnya.
21 Warga Diduga Terpengaruh

Masih menurut Abon, Millah Abraham muncul pascatsunami di Aceh. Mereka datang ke Aceh dengan misi pendangkalan. Kini korban pedangkalan akidah mencapai ratusan.

Warga Pidie yang diprediksi terpengaruh aliran Millah Abraham mencapai 21, masing-masing 10 orang di Banda Aceh dan 11 orang lagi masih berdomisili di Pidie. “Di Laweung kita perkirakan 5 orang, Batee 2 orang, Padang Tiji 3 orang dan Simpang Tiga 1 orang, mereka dalam pantauan pihak kami,” terangnya.

Pihak MPU selama ini hanya melakukan penyempitan serta pemantauan ruang gerak Millah Abraham, serta melakukan ceramah di mimbar, melakukan pengajian di kantor-kantor camat, serta menghidupkan majelis taklim.(muh)

Sumber : http://harian-aceh.com/2011/04/29/millah-abraham-gunakan-uang-sebagai-strateg...

Untitled

Sumber : http://news.okezone.com/read/2011/04/22/340/448960/129-pengikut-millah-abraha...

BANDA ACEH- Sebanyak 139 pengikut Millah Abraham, ajaran yang sudah divonis sesat, berikrar kembali ke ajaran Islam di Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Mereka dinilai sudah murtad dari Islam dan disyahadatkan secara massal.

Syahadat dilakukan sebelum berlangsungnya salat Jumat, dipimpin oleh Teungku Muslim Ibrahim, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh dan disaksikan ratusan warga.

Pengikut Millah Abraham sebelumnya diamankan di Mapolresta Banda Aceh. Mereka dibawa ke Masjid Raya Baiturrahman dengan lima truk polisi dan dikawal ketat aparat. Setelah bersyahadat, mereka diizinkan kembali ke rumahnya, kecuali petinggi Millah Abraham.

Syahadat dimulai dari pimpinan Millah Abraham di Aceh, Zainuddin M Saleh. Di depan pengikutnya, dia berikrar dengan kesadaran penuh kembali ke Islam dan mengaku menyesal tekah berdakwah tentang aliran Millah Abraham.

“Saya sadar apa yang saya dakwahkan selama ini adalah salah. Kami mohon ampun kepada Allah,” kata Zainuddin di Masjid Baiturrahman, Jumat (22/4/2011).

Menurut dia, ajaran yang dia sebar itu berpedoman kepada Injil, Zabur, Taurat dan Alquran. Dia mengaku terpengaruh ajaran itu setelah diajarkan oleh seseorang dari Jakarta.

Pria yang sudah 23 hari ditahan di Mapolresta Banda Aceh atas tuduhan penistaan agama ini menambahkan, dirinya diberi beberapa buku yang mengupas isi kitab-kitab suci tersebut.

Selama di penjara, Zainuddin rajin salat Tahajud dan shalat Istikharat untuk memohon jalan keluar kepada Allah. Setelah Istikharah, dia mengaku badannya panas. Dia bermimpi bahwa apa yang didakwahkannya selama ini sesat dan melenceng dari Alquran dan hadits.

Sementara itu Kapolresta Banda Aceh Kombes Armensyah Thay mengatakan, Zainuddin sebagai pimpinan Millah Abraham tetap diproses sesuai hukum. Dia dijerat Pasal 156 KHUPidana tentang pendustaan agama.

Menurut Armensyah, pengikut Millah Abraham di Aceh mencapai 334 orang, namun sebagian besar lainnya sudah lebih dulu kembali ke Islam. Ajaran ini mulai aktif sejak 2008 melalui dakwah dan diskusi di warung-warung kopi.

(ton)


Sumber : http://news.okezone.com/read/2011/04/22/340/448960/129-pengikut-millah-abraha...

Komar di Indramayu

Sumber : http://www.metrotvbandung.com/index.php/component/content/article/200-pengiku...

Thursday, 24 February 2011 09:56 Metrotvbandung.com, Indramayu : Belasan pengikut aliran sesat Komunitas Milah Abraham dari dua kecamatan di Kabupaten Indramayu Jawa Barat, dibaiat kembali untuk masuk ajaran agama islam. Diantara pengikut tersebut, terdapat pegawai negeri sipil dan ibu rumah tangga.

Proses pembaiatan atau pertobatan kembali masuk ajaran agama islam, diikuti oleh belasan penganut aliran sesat Komunitas Millah Abraham yang berasal dari Kecamatan Haur Geulis dan Gantar. Pembaitan disaksikan langsung oleh Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Indramayu, pengurus PAKEM, dan jajaran MUSPIKA di Kecamatan Haur Geulis.

Aksi pertobatan massal ini dilakukan menyusul ditemukannya sejumlah warga di Kecamatan Haur Geulis dan Gantar, yang melakukan aktivitas keagamaan secara menyimpang, dan bukti-bukti berupa kitab Ruhul Kudus, yang mengkultus Ahmad Musadeq sebagai nabi.

Ketua Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Haur Geulis, Asrofin Tolhaq mengatakan,"pertobatan ini merupakan bagian dari hasil investigasi dan kajian MUI pusat yang menyatakan ajaran Millah Abraham tersebut sesat.

Kajian MUI menyebutkan, aliran Millah Abraham ini, sudah tersebar di kalangan mahasiswa di wilayah Ambon, Makassar, dan Bireun Nangroe Darussalam.

Ajaran yang berpegang pada kitab Ruhul Kudus ini, tidak mewajibkan shalat lima waktu, dan memperbolehkan wanita haid untuk melakukan ibadah shalat. (DM/IRA/*)

Sumber : http://www.metrotvbandung.com/index.php/component/content/article/200-pengiku...

Komar di Aceh

Sumber : http://atjehpost.com/nanggroe/daerah/1061-pimpinan-millah-abraham-ditolak-di-...

PIDIE - Masyarakat Laweueng, Kecamatan Muara Tiga, Pidie menyatakan menolak tegas ajaran Millah Abraham meskipun Zainudin sang ketua ajaran itu berasal dari Laweung. Penegasan itu disampaikan saat maulid akbar, di Dayah Jabal Ulum Kamis (7/4) malam.

Wakil Bupati Pidie Nazir Adam meminta masyarakat Pidie agar mengawasi ketat beredarnya aliran sesat, terutama Komunitas Millah Abraham yang sedang beredar. Ia meminta masyarakat tetap beriman kepada Quran dan hadist sesuai ajaran Ahlul Sunnah Wal Jama'ah yang berlaku di Aceh. "Tidak perlu membuat yang aneh-aneh. Qur'an dan Hadist adalah pegangan umat muslim," ujar Nazir.


Maulid akbar di Dayah Jabal Ulum ini merupakan kebiasaan tahunan di pesantren yang mempunyai 400 santri itu. Acara itu juga sekalian haul (peringatan ulang tahun) meninggalnya pimpinan pertama Dayah Jabal Ulum, almarhum Teungku Ramli al-Haitamy yang ke XIII.

Suadi Sulaiman, anggota DPRK Pidie asal Dapil Laweueng mengatakan, aliran Millah Abraham harus segera dibasmi, apalagi setelah keluarnya Pergub pada Rabu (6/04) lalu.

Suadi meminta perangkat desa di setiap kampung agar aktif menyosialisasikan tentang aliran sesat dengan melibatkan semua pihak."Untuk menghalau beredarnya aliran sesat ini bukan hanya tugas para pimpinan agama saja tapi juga tanggung jawab bersama," ujarnya.

Seperti diketahui, pada Kamis (31/3) lalu, Polresta Banda Aceh menahan tiga penyebar aliran Millah Abraham di Banda Aceh yaitu Zainuddin, Iqbal dan Buyung. Zainuddin yang merupakan pimpinan ajaran itu di Banda Aceh, ternyata adalah warga Laweueng.

"Benar, Zainudin warga Laweueng, tapi dia sudah lama meninggalkan kampung ini. Sebelumnya, dia aktif berniaga di kota lain," ujar Suadi.

Sumber : http://atjehpost.com/nanggroe/daerah/1061-pimpinan-millah-abraham-ditolak-di-...

AJARAN KOMAR DI PADANG

Sumber : http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=5564:komunitas-millah-abraham-aliran-sesat&catid=1:haluan-padang&Itemid=70

Kamis, 09 Juni 2011 02:27

PADANG, HALUAN — Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masya­rakat (Bakor Pakem) Sumbar, akhirnya me­nyatakan aliran Komunitas Millah Abra­ham (Komar) sebagai aliran sesat dan menyimpang dari ajaran agama Islam.

“Kita sudah melakukan rapat ga­bungan dengan kepolisian, pemda, MUI, Kanwil Kemenag dan seluruh elemen terkait. Kita sepakat menyatakan Ko­munitas Millah Abraham termasuk dalam aliran sesat dan menyimpang dari agama Islam yang berpedoman kepada Alquran dan Hadist,” ujar Fachmi, Ketua Bakor Pakem Sumbar dan juga Kepala Ke­jaksaan Tinggi Sumbar di ruang kerjanya, Rabu (8/6) di Padang.

Bakor Pakem akan menjadikan ke­putusan hasil rapat ini sebagai re­komendasi kepada Gubernur untuk mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) pelarangan terhadap aliran Komunitas Millah Abraham tersebut. “Untuk rekomendasi itu, kita urus administrasinya dulu.”

Komunitas Millah Abraham dinilai sesat karena dalam ajarannya memandang salat lima waktu itu tidak perlu.

“Mereka yang menganut aliran ini, hanya salat satu kali dalam sehari yang dilakukan tengah malam. Selain itu, aliran ini dalam praktik doa iftitah dicampur dengan surat Al Baqarah. Ini jelas sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam,” jelas Fachmi.

Ketua MUI Sumbar, Syamsul Bahri Khatib menilai aliran ini tidak sesuai dengan ajaran Islam. Mengingat dalam Islam tidak ada kata “Abraham”, yang ada hanya kata “Ibrahim”. Salat lima waktu pada aliran Komar hanya wajib kalau Tuhan sedang menurunkan hukuman.

Seperti diwartakan,keberadaan aliran Komunitas Millah Abraham terungkap setelah Tim Reserse dan Kriminal Polsekta Lubuk Begalung, mengamankan lima anggotanya, Jumat (27/5) dini hari lalu. Satu di antaranya, siswa SMPN di Padang. Siswa berinisial IH (15) itu, menjabat sebagai bendahara. Lima anggota Komar ini akhirnya dilepas setelah diperiksa polisi. (h/ynt)

Sumber : http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=5564:komunitas-millah-abraham-aliran-sesat&catid=1:haluan-padang&Itemid=70

KOMAR INDRAMAYU

Sumber : http://sanis.blogdetik.com/2011/02/24/pengikut-aliran-menyimpang-komunitas-mi...

24 Februari 2011

Pengikut aliran menyimpang Komunitas Millah Abraham alias Komar di Kabupaten Indramayu bertobat dan memutuskan kembali masuk Islam. Belasan anggota Millah Abraham yang telah kembali kepada aqidah agama Islam, diharapkan bisa mencegah penyebarluasan ajaran menyimpang dan mengantisipasi aksi anarkis di Indramayu. Pertobatan dilakukan bersama di hadapan aparat pemerintah Kecamatan Haurgeulis dan Gantar,Kabupaten Indramayu, kemarin.“Keberadaan mereka sempat meresahkan karena ajarannya menyimpang dari Islam. MUI langsung meminta mereka untuk bertobat dan masuk Islam,” ujar Ketua MUI Kecamatan Haurgeulis Asrofin Thalhah.

Berdasarkan inventarisasi MUI Kecamatan Haurgeulis, terdapat sedikitnya 14 orang anggota Komar yang terdata di Indramayu.Belasan anggota Komar itu tersebar di Kecamatan Haurgeulis dan Gantar. Empat orang di antaranya adalah warga Haurgeulis dan ikut pertobatan, yakni Bambang,warga Desa Mekarjati; Suratmi, Desa Mekarjati; Yuyun,Desa Haurgeulis; dan Agus Sunarta,Desa Sukajati.

Sementara anggota Komar lainnyayangikutpertobatanberasaldari beberapa keluarga di Kecamatan Gantar. Berdasarkan hasil investigasi dan pengkajian MUI,para anggota Komar menganut ajaran yang disebarluaskan oleh Ahmad Musadeq dan sudah menyebar ke Ambon, Makassar, Aceh, Lampung dan daerah lain di luar Jawa Barat. Beberapa prinsip ajaran yang dinilai menyimpang di antaranya adalah mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir dan menganggap Ahmad Musadeq sebagai nabi.

Komar berpegang pada kitab Ruhul Kudus. Selain itu, ajaran ini juga tidak mewajibkan salat lima waktu dan puasa, serta memperbolehkan wanita haid salat. “Banyak kejanggalan dalam penafsiran atas Alquran dalam kitab ajaran mereka, sehingga kami memastikan ajaran mereka sesat,” tuturnya. MUI menilai terdapat sepuluh poin ajaran yang masuk kategori sesat sehingga wajib dicegah penyebarannya dan orang-orangnya dibina untuk kembali ke Islam,bukan dipaksa dengan kekerasan.

Penganut aliran Komar di Haurgeulis dan Gantar, sebagian besar merupakan kaum pendatang.Ajaran ini mulai menyebar sekitar tiga bulan lalu. Mereka berinteraksi secara tertutup, bahkan hanya melalui pesan berantai.Selain itu,mereka me-lakukan ibadah secara sembunyi-sembunyi di rumah pribadi, dan terkadang beribadah bersama dengan anggota lainnya di luar daerah seperti di Kabupaten Karawang.

Sementara itu, Camat Haurgeulis Prawoto menyatakan, risiko masuknya ajaran-ajaran baru menjadi dinamika masyarakat di Kecamatan Haurgeulis. Dari latar belakang historis, Kecamatan Haurgeulis merupakan salah satu pusat interaksi berbagai budaya karena cukup banyak kaum pendatang yang singgah dan akhirnya menetap membentuk komunitas di wilayah tersebut. “Namun begitu ada ajaran atau pengaruh baru,daya cegah masyarakat juga sudah cukup baik.

Sehingga aliran seperti ini tidak berkembang dan hanya dalam waktu singkat bisa terdeteksi dan dihentikan,” kata Prawoto. Hal senada juga diungkapkan Kapolres Indramayu AKBP Rudi Setiawan.Ia menilai aparat kepolisian bersama Tim Pakem Kabupaten Indramayu telah mengantisipasi adanya aliran sesat.”Kami langsung minta kepada MUI untuk melakukan pembinaan agar aliran sesat ini tidak semakin meresahkan masyarakat,”katanya. Demikian catatan online Sanis tentang Pengikut aliran menyimpang Komunitas Millah Abraham alias Komar.


Sumber : http://sanis.blogdetik.com/2011/02/24/pengikut-aliran-menyimpang-komunitas-mi...

Ajaran Sesat Millah Abraham

Sumber : http://aceh.tribunnews.com/news/view/41141/ajaran-sesat-millah-abraham

Tue, Oct 19th 2010, 16:30

Selain di Bireuen, kawasan lain pun ditengarai sudah menyebar ajaran Millah Abraham ini. Seperti apa aktivitas ibadah mereka?

PEUSANGAN. Salah satu kecamatan tertua di Bireuen mencuat ke permukaan akhir-akhir ini dan menjadi pembicaraan semua orang, mulai dari kalangan bawah sampai ke tingkat atas. Perbincangan akhir-akhir ini tidak lepas dari dimulainya muncul aliran sesat yang terkuak ke permukaan dan sampai kini masih menjadi masalah serius di Bireuen.

Mulanya, lima dari 14 orang anggota komunitas Millata Abraham diduga membawa aliran sesat, disidangkan di MPU Bireuen. Mereka yang disidangkan itu adalah Safwaliza (38), M Afdal (35), Hajarul Mirza (25), Junaidi (30) dan M Ikhawan (23). Semuanya penduduk Peusangan Bireuen. Mereka ditangkap pada 22 September 2010 lalu atas dugaan menyebar aliran sesat.

Tentu saja masyarakat Peusangan dan Bireuen gusar dengan ulah mereka. Soalnya, setelah ditelisik lebih jauh, mereka ternyata membawa ajaran tertentu yang berbeda dengan ajaran Islam, namun menyebut ajaran ini sebagai ajaran Islam.

Tanpa komando, usai sidang di MPU Bireuen, seribuan warga Peusangan bereaksi. Mereka ditangkap satu per satu setelah MPU Bireuen menyebut mereka beraliran sesat.

Ada 11 orang yang ditangkap pertama sekali. Masyarakat pun seakan tak sanggup menahan amarah. Bahkan ada di antaranya yang menjadi korban pemukulan dengan bibir yang bengkak-bengkak. Mengapa warga emosi? “Pengajian Millah Abraham dilakukan secara berkelompok dan bersifat tertutup, memunculkan beragam pandangan dan mengarah kepada pendangkalan akidah dan murtad, “ kata Munawar, warga Peusangan, menjawab Kontras, pekan lalu.

Sedangkan Ketua MPU Bireuen, Tgk Jamaluddin MBA mengatakan, komunitas Millah Abraham yang melaksanakan kegiatannya di wilayah Kecamatan Peusangan memiliki 14 anggota. Diduga, di kawasan lain pun masih ada jaringannya atau komunitasnya. Mereka terkesan menyebarkan ajaran itu secara sembunyi-sembunyi.

Dalam ajaran komunitas tersebut menyatakan bahwa Nabi Ibrahim adalah nabi yang paling hanif (lurus) dibandingkan nabi-nabi yang lain. Bagi orang yang telah menjadi anggota komunitas Millah Abraham, maka namanya akan diganti dengan nama lainnya atau nama kedua. Seperti Safwaliza menjadi Luqas Muhayyatsyah, M Afdal menjadi Yoshua, Hajarul Mirza diganti jadi Esau, Junaidi jadi Zera Almahdi, dan M Ikhwan menjadi nama Moses.

“Mereka mengaku teologinya berasal dari Abraham, apa yang mereka bawa berasal dari Ibraham, Ishaq, Ismail, Yakub, Yusuf, Musa, Yesus kemudian Muhammad,” terang Jamaluddin dalam sidang di MPU, seraya menambahkan ibadah mereka, antara lain, melaksanakan shalat malam, menghafal ayat-ayat Alquran, berdakwah, pengkaderan, rapat mingguan, hingga pengutipan iuran.

Polisi mengamankan
Kalau tidak ada aparat kepolisian yang turun tangan menenangkan warga, entah apa yang akan terjadi. Kapolres Bireuen, AKBP HR Dadik Junaedi Supri Hartono mengatakan, dirinya risau melihat fenomena ini. Dia turun langsung ke lapangan dan menenangkan warga yang sedang memalang pintu ruko yang diduga pemiliknya anggota komunitas tersebut. Selain memalang enam unit pintu ruko, warga juga menyemprot dengan cat minyak warna merah di dinding ruko dimaksud.

Di pintu ruku dipalang kayu berbentuk huruf X yang memanjang dari dinding bagian atas sampai ke bagian bawah.

Selain ruko yang dipalang, satu unit kendaraan roda empat yang berada di depan salah satu ruko juga disemprot cat minyak berwarna merah bertuliskan “aliran sesat”. Aksi yang meresahkan melibatkan ratusan warga segera dihentikan jajaran Polres Bireuen dan Polsek Peusangan yang turun ke kawasan itu beberapa saat setelah aksi itu dimulai. Dalam aksi massa tersebut tidak ada korban jiwa, karena cepatnya antisipasi aparat keamanan.

“Kami tidak mau adanya pertumpahan darah dan kerusuhan. Kami datang mengamankan, mengajak orang-orang untuk lebih bijaksana,” kata Kapolres kepada Kontras saat di Keude Matang, Peusangan pukul 01.00 WIB, Rabu (6/10). Tujuan mereka diamankan, selain untuk menghindari amuk massa juga untuk dimintai keterangan seputar aktivitas akidah yang meresahkan warga Peusangan.

Ketua MPU Bireuen, Tgk Jamaluddin, mengatakan, mereka juga menemukan selebaran yang meresahkan di salah satu rumah ketua kelompok mereka. Temuan bacaan di atas kertas folio dua set yang isinya melanggar akidah semakin membuktikan bila akidah mereka telah melenceng. (yusmandin)

Aliran KOMAR di Cilacap Merebak Lagi

Dibahas, Ajaran Komar By : administrator, 12-04-2011

http://radarbanyumas.co.id/index.php?page=detail_pbg&id=337

Dibahas, Ajaran Komar By : administrator, 12-04-2011

PURBALINGGA- Meskipun belum menyatakan sikap secara tertulis dan melakukan peninjauan ke lapangan terkait terciumnya kegiatan Komunitas Millah Abraham (Komar) di kabupaten Purbalingga, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga segera melakukan koordinasi dengan Kejaksaan dan Kepolisian serta TNI. Setidaknya dalam minggu ini akan dilakukan pembahasan terkait ajaran yang dikembangkan Komar itu di beberapa wilayah.

“Kamis (14/4) kami akan melakukan pertemuan dengan jajaran Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) yaitu Kejaksaan, Kepolisian dan TNI. Kita juga akan meminta keterangan dari sejumlah jajaran kami di kecamatan,” jelas Kasi Penerangan Agama Islam dan Pembinaan Masjid (Pendamas) Drs H Rasimun, Senin (11/4).

Pihaknya juga akan mengumpulkan sejumlah penyuluh agama di kecamatan terkait penyebaran ajaran Komar itu. Kemenag akan akan meminta informasi sejauh mana kegiatan Komar itu di beberapa wilayah. Rasimun menghimbau kepada masyarakat dan para pengikut ajaran Komar untuk segera kembali kepada Al Quran dan Hadist. “Kembalilah kepada agama Allah SWT dengan kitab Al Quran dan Hadist sebagai pedomannya. Kita juga akan mengajak pengikut Komar untuk kembali kepada jalur agama yang sesuai Al Quran dan Hadist,” tambahnya.

Data yang dihimpun Radarmas dari sejumlah sumber, saat ini pengikut Komar sudah merambah wilayah kecamatan Bukateja. Termasuk di sejumlah desa di wilayah kecamatan itu. Komar juga sudah memiliki struktur organisasi di wilayah itu.

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Purbalingga, Siti Ratnah SH MH membenarkan akan adanya pertemuan pembina Pakem di Purbalingga. Hanya saja terkait adanya ajaran Komar belum menerima laporan. “Kalau memang disinyalir ada penyimpangan, kita akan mengambil sikap,” tegasnya. (amr)

http://radarbanyumas.co.id/index.php?page=detail_pbg&id=337

Ajaran Komunitas Millah Abraham (Komar) di Kabupaten Purbalingga Akan Dibahas

Sumber : http://kotaperwira.com/ajaran-komunitas-millah-abraham-komar-di-kabupaten-pur...

Posted by Daplun on April 12, 2011

Purbalingga – Meskipun belum menyatakan sikap secara tertulis dan melakukan peninjauan ke lapangan terkait terciumnya kegiatan Komunitas Millah Abraham (Komar) di kabupaten Purbalingga, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga segera melakukan koordinasi dengan Kejaksaan dan Kepolisian serta TNI. Setidaknya dalam minggu ini akan dilakukan pembahasan terkait ajaran yang dikembangkan Komar itu di beberapa wilayah.

“Kamis (14/4) kami akan melakukan pertemuan dengan jajaran Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) yaitu Kejaksaan, Kepolisian dan TNI. Kita juga akan meminta keterangan dari sejumlah jajaran kami di kecamatan,” jelas Kasi Penerangan Agama Islam dan Pembinaan Masjid (Pendamas) Drs H Rasimun, Senin (11/4).

Pihaknya juga akan mengumpulkan sejumlah penyuluh agama di kecamatan terkait penyebaran ajaran Komar itu. Kemenag akan akan meminta informasi sejauh mana kegiatan Komar itu di beberapa wilayah.

Rasimun menghimbau kepada masyarakat dan para pengikut ajaran Komar untuk segera kembali kepada Al Quran dan Hadist. “Kembalilah kepada agama Allah SWT dengan kitab Al Quran dan Hadist sebagai pedomannya. Kita juga akan mengajak pengikut Komar untuk kembali kepada jalur agama yang sesuai Al Quran dan Hadist,” tambahnya.

Data yang dihimpun Radarmas dari sejumlah sumber, saat ini pengikut Komar sudah merambah wilayah kecamatan Bukateja. Termasuk di sejumlah desa di wilayah kecamatan itu. Komar juga sudah memiliki struktur organisasi di wilayah itu.

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Purbalingga, Siti Ratnah SH MH membenarkan akan adanya pertemuan pembina Pakem di Purbalingga. Hanya saja terkait adanya ajaran Komar belum menerima laporan. “Kalau memang disinyalir ada penyimpangan, kita akan mengambil sikap,” tegasnya.

Sumber : http://kotaperwira.com/ajaran-komunitas-millah-abraham-komar-di-kabupaten-pur...

Kamis, 09 Juni 2011

HABIS NII, TERBITLAH KOMAR

Sumber : http://blogos.us/p/56408

Ajaran ''Komar'' Diwaspadai Adopsi Alquran, Taurat, dan Injil
Apr 8, 2011
09 April 2011
Ajaran ''Komar'' Diwaspadai
Adopsi Alquran, Taurat, dan Injil
CILACAP- Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap meminta masyarakat mewaspadai Komunitas Millah Abraham (Komar) yang menggabungkan ajaran Taurat, Injil, dan Alquran.

Kepala Seksi Penerangan Agama pada Masyarakat (Penamas) Kemenag Cilacap, Kholis Susiawan, menjelaskan, jumlah anggota Komar di Cilacap 114 orang.
Menurutnya, di Cilacap, komunitas itu menyebar di lima kecamatan, yakni Cilacap Tengah, Cilacap Selatan, Cilacap Utara, Jeruklegi, dan Kawunganten. Ketuanya adalah Sudarno, warga RT 6 RW 2, Desa Kuripan, Kecamatan Kesugihan.

�Mereka tidak mengaku beragama Islam, namun mendasarkan ajarannya pada ayat-ayat Alquran. Syarat masuk sebagai anggota Komar, yaitu wajib membaca Alquran Surat Al Mumtahanah ayat 12. Saat ini komunitas tersebut menyebar ke sejumlah kabupaten lain,� jelasnya.
Anggota Komar menjalankan shalat ritual atau wajib yang dilaksanakan sekali sehari pada sepertiga malam, dengan minimal tiga rakaat dan maksimal 11 rakaat. Usai shalat, mereka menghafal ayat Alquran atau Injil. Selain itu anggota Komar juga melaksanakan shalat aplikasi, yang dilakukan dengan cara berbuat kebaikan terhadap sesamanya dan tidak berdusta.

�Ketika berlangsung dialog di Kecamatan Cilacap Selatan, Kamis (7/4) lalu, sejumlah anggota Komar menyatakan pindah ke agama Kristen Protestan. Meski demikian masyarakat tetap perlu waspada,� ujarnya.
Dalam surat pernyataan bermaterai Sudarno menyatakan, dirinya menyadari ajaran atau kegiatan Komar yang diikutinya selama ini menyimpang dari ajaran agama Islam. Dalam surat yang juga ditandatangani Ketua MUI Cilacap Selatan Much Mudatsir, Kepala KUA Cilacap Selatan Zen Muzayyin, dan Kapolsek Cilacap Selatan AKP Zudi Parwata itu, ia berjanji akan menghentikan segala kegiatannya di Cilacap.

�Saya menyatakan pindah menjadi pemeluk agama Kristen Protestan,� ungkap Sudarno dalam surat tersebut.
Kepala Seksi Keamanan RT 6 RW 1, Kelurahan Sidakaya, Kecamatan Cilacap Selatan, Eko mengatakan, ada warga di wilayah tersebut yang menjadi anggota Komar.
�Kalau tidak salah Sudarno dulu merupakan pengikut Alqiyadah al Islamiyah,� tegasnya.

Berkembang Pesat

Perkembangan Komar ternyata cukup pesat. Sejak bubarnya Alqiyadah al Islamiyah pimpinan Ahmad Musadeq, 12 Mei 2009, kini ajaran itu menyebar ke 11 kabupaten/kota. Hal itu diakui Sudarno, ketika dimintai konfirmasi, kemarin. Ke-11 kabupaten/kota itu adalah Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Tegal, Pekalongan, Brebes, Semarang (Kecamatan Semarang Timur dan Semarang Barat), Kudus, Karanganyar, Solo, dan Sukoharjo.

Diakuinya, jumlah anggotanya di Cilacap 114 orang. Di kabupaten/kota lainnya, dia tidak mengetahui secara persis. Pria kelahiran Cilacap, 20 Januari 1957 itu mengaku, sebelumnya menjadi pengikut Alqiyadah al Islamiyah pimpinan Ahmad Musadeq. Setelah aliran itu dibubarkan pemerintah, dia mendirikan organisasi Komar di Cilacap bersamaan dengan mantan anggota Alqiyadah al Islamiyah di kabupaten lain. Ajaran yang ditekankan kepada anggotanya mengadopsi Alquran, Taurat, dan Injil.

Sudarno membantah informasi yang disampaikan Kepala Seksi Penamas Kemenag Cilacap, Kholis Susiawan. Menurut dia, tidak semua pernyataan itu benar. Menurutnya, Komar adalah organisasi kemasyarakatan yang mengajak manusia berbuat kebaikan.

Dia juga membantah bahwa organisasi itu mewajibkan pengikutnya untuk shalat pada sepertiga malam. Yang benar, anggota Komar itu dianjurkan bangun pada sepertiga malam untuk mempelajari Injil, Taurat, dan Alquran. (H58,G5-63)

Sumber : http://blogos.us/p/56408